Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT., Terima kasih banyak atas bimbingan dan dukungan dari Bapak Ibu dosen Tadris Kimia UIN SATU Tulungagung, khususnya Ibu Tutik Sri Wahyuni, doa dan dukungan dari orangtua, serta semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan International Walisongo Science Competition (IWSC) (27/07/2024). Mahasiswa semester 8 progam studi Tadris Kimia yang beranggotakan Risca Safitri Kurniawati, Ita Septiana Fauziah, Nanda Pradana Aji Pangestu, dan Hendar Dio Adyana berhasil meraih Gold Medal dalam ajang IWCS 2024.
“Kami mengikuti IWCS pada kategori Scientific Paper: Start-Up Innovation in Information Technology, dalam babak penyisihan kami mengunggah paper yang berjudul “Development of Elchem Cards Learning Media Based on Augmented Reality on Periodic Table of Elements Material”. Alhamdulillah kami masuk babak semifinal dengan urutan ke-8 dari 10 peserta yang dinyatakan lolos ke babak semifinal”, tutur Risca sebagai ketua tim.
Judul ini dilatarbelakangi oleh kendala siswa dalam pembelajaran kimia, khususnya pada materi sistem periodik unsur. Di mana, siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang menuntutnya untuk hafalan, sehingga tidak bisa memahami struktur atom dan menentukan konfigurasi elektron. Oleh karena itu, kami mengembangkan sebuah produk kartu kimia yang berbasis augmented reality (AR) yang dapat memvisualisasikan struktur atom secara 3D yang disertai dengan konfigurasi elektron pada setiap unsurnya. Dengan adanya produk ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi sistem periodik unsur dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Pada babak semifinal, para peserta membuat video project, dimana video ini mendeskripsikan lebih lanjut terkait produk yang telah dijelaskan dalam paper.
Pada babak final hanya diambil 6 tim dan alhamdulilah pada babak semifinal mendapatkan peringkat ke-5 sehingga bisa lanjut ke babak final. Pada tahap final, setiap tim mempresentasikan produk yang telah dibuat selama 5 menit, setelah presentasi masing-masing tim akan diberi pertanyaan oleh 2 juri dengan waktu tanya jawab setiap juri selama 5 menit. “Kami latihan presentasi menggunakan bahasa Inggris dengan Ibu Tutik beberapa hari sebelum final dilaksanakan. Latihan ini sebagai bentuk persiapan kami agar lebih matang ketika final nantinya”, tutur Nanda.
“Selain itu, kami membuat daftar pertanyaan yang kemungkinan besar akan ditanyakan oleh juri. Hal ini cukup membantu kami dalam sesi tanya jawab, sehingga kami lebih siap dan percaya diri karena telah menguasai topik yang kami presentasikan”, tambah Ita.
Alhamdulilah pada pengumuman yang disampaikan secara daring melalui zoom pada 27 Juli 2024, tim scientific paper ini mendapatkan medali emas. “Tentunya kami sangat bersyukur dan senang mendapatkan medali ini. Kami juga tidak menyangka mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dari yang kami bayangkan sebelumnya. Setelah melewati proses editing yang cukup menguras waktu, emosi, dan tenaga akhirnya kami bisa menyumbangkan medali emas untuk prodi tercinta kami, Tadris Kimia”, tutur Hendar.
Semoga kedepannya semakin banyak mahasiswa Tadris Kimia yang mengikuti ajang perlombaan untuk menyalurkan bakat mereka hingga dapat mengharumkan prodi Tadris Kimia dan kampus UIN SATU dengan penuh semangat.