Pada tanggal 3 Juli 2024 mahasiswa tadris kimia sejumlah 10 orang mewakili prodi untuk mengikuti International Walisongo Science Competition (IWSC) 2024 pada cabang lomba Olimpiade Kimia. Setelah melakukan pendaftaran dilaksanakan babak penyisihan pada tanggal 10 Juli secara daring melalui web iwsc.walisongo.ac.id dengan soal pilihan ganda sejumlah 40 soal. Dari babak penyisihan diambil 10 peserta terbaik untuk lanjut ke babak semifinal, dan dari prodi tadris kimia terdapat 2 mahasiswa yang lolos yaitu Sururin Ni’matul Zahroh dan Lu’lu’atul Munawaroh.
Pada tahap semifinal ini semifinalis wajib membuat video project sains pada beberapa topik yang sudah ditentukan dengan durasi maksimal 10 menit. Topik yang diambil oleh Lu’lu’atul Munawaroh yaitu mengenai pengolahan limbah dengan judul berupa Fitoremediasi air limbah domestik menggunakan tumbuhan eceng gondok, kayu apu dan akar cendol dengan bimbingan Bapak Rizky Arief Shobirin, M.Si., sedangkan topik yang diambil oleh Sururin Ni’matul Zahrok yaitu terkait penggunaan produk alami dan metode isolasinya dengan judul Inovasi Bahan Praktikum Ramah Lingkungan. Dari video project tersebut diambil 6 finalis untuk melanjutkan ke babak final pada tanggal 27 Juli 2024.
Lu’lu’atul Munawaroh sebagai salah satu finalis dari prodi tadris kimia cabang Olimpiade kimia. Chalenge pada tahap final ini para finalis melakukan presentasi mengenai video project yang telah di kerjakan sebelumnya selama 5 menit kemudian dilakukan tanya jawab pada tiga juri selama 15 menit melalui zoom meeting. Setelah break 30 menit langsung dilakukan pengumuman untuk para pemenang dan tadris kimia membawa 1 medali perunggu dan 1 medali perak pada cabang Olimpiade kimia ini.
“Terima kasih kepada semuanya terutama bapak ibu dosen yang sudah membimbing dan juga teman-teman yang sudah mensuport saya, semoga kebaikannya di balas dengan hal-hal yang lebih baik. Lakukanlah hal baik tanpa ragu dan jangan pesimis dengan kekuranganmu karena kamu tidak sendiri, ada orang-orang baik di sekelilingmu.” Tutur Lu’lu’atul peraih medali perak.
“Partisipasi dalam IWSC 2024 memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Saya tidak hanya menguji pengetahuan dan keterampilan di bidang sains, tetapi juga belajar banyak mengenai pembuatan proyek ilmiah dan bekerja sama dengan dosen pembimbing. Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Tutik Sri Wahyuni, M.Pd., atas bimbingan dan dukungannya selama proses ini. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama institusi di tingkat internasional.” Tutur Sururin peraih medali perunggu.
Semoga di kesempatan selanjutnya semakin banyak mahasiswa Tadris Kimia yang berpartisipasi dalam berbagai perlombaan khususnya olimpiade kimia, sehingga dapat mengharumkan program studi Tadris Kimia dan kampus UIN SATU Tulungagung. Aamiin.