Tulungagung- Pada hari Rabu, 30 Oktober 2019 Jurusan Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan mengadakan Diseminasi PKB Guru Kimia MA Se-Wilayah Kerja Kediri Selatan yang terdiri dari 4 Kabupaten, yaitu Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan Blitar. Diseminasi PKB Guru Kimia ini merupakan acara perdana Tadris Kimia yang diikuti oleh Guru Kimia MA Se-Wilayah Kerja Kediri Selatan. Acara ini berlangsung di Gedung Rektorat lantai 3. Acara pembukaan ini diisi oleh sambutan dari Bapak Drs. H. Slamet Riyadi, M.Pd., Ketua KKM Kediri Selatan, kemudian sambutan kedua disampaikan oleh Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, dan terakhir sambutan dari Kepala Kantor Kemenag Tulungagung, Drs. H. Ngudiono, M.Ag., M.M. sekaligus membuka acara Diseminasi PKB Guru Kimia secara resmi. Acara yang dihadiri lebih dari 50 guru kimia MA ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Setelah acara pembukaan, semua guru kimia mengikuti diseminasi dengan baik.
Diseminasi ini dipaparkan oleh dosen Tadris Kimia, yaitu Bapak Ali Amirul Mu’minin, M.Pd., Ibu Tutik Sri Wahyuni, M.Pd., Ibu Mike Rahayu, M.Sc sebagai pemateri dan Ibu Ifah Silfianah, M.Pd sebagai master of ceremony. Bapak Ali Amirul Mu’minin, M.Pd menyampaikan materi tentang Kesetimbangan Kimia, Ibu Tutik Sri Wahyuni, M.Pd menyampaikan materi tentang Reaksi Redoks dan Sel Elektrokimia dan Ibu Mike Rahayu, S.Pd., M.Sc. menyampaikan materi tentang Bentuk Molekul dan Kepolaran Molekul. Materi yang disampaikan sangat mudah dipahami dan menarik sehingga bapak/ ibu guru kimia MA sangat antusias dalam menerima materi tersebut.
Setelah pemateri menjelaskan, dilanjutkan sesi diskusi. Pada diskusi ini, guru kimia mengajukan beberapa pertanyaan yang kritis sehingga diskusi ini berjalan dengan baik. Ada salah satu guru kimia MA yang mengatakan bahwa “Pada saat membelajarkan materi bentuk molekul, siswa diberi smart solution dalam mempelajari bentuk molekul dan kepolaran molekul dengan cara menggunakan teori jari. Teori jari ini dipelajari dengan cara mengaitkan golongan unsur pada elektron valensi dengan menggunakan kaidah oktet. Pembelajaran ini efektif digunakan karena siswa akan mudah menentukan bentuk geometri dari suatu molekul, hanya saja ada kelemahan dalam metode ini karena siswa harus menghafal bentuk dari suatu molekul” ujar guru kimia MA. Selain itu, ada juga salah satu guru yang bertanya pada pelapisan logam sebagai aplikasi dari sel elektrolisis, bagaimana bisa dilakukan electroplating dengan menggunakan logam emas, sementara emas (Au) merupakan logam yang bersifat inert? Ibu Tutik Sri Wahyuni, M.Pd. menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan konsep bahwa electroplating menggunakan emas dapat dilakukan dengan syarat logam yang akan dilapisi dipasang di katoda, sedangkan logam yang digunakan untuk melapisi dipasang di anoda, serta larutan yang digunakan dalam elektrolisis adalah larutan yang mengandung ion emas (contohnya Au3+), dan seterusnya.
Diakhir kegiatan, dilakukan praktikum sederhana yang dilakukan oleh perwakilan guru kimia MA yang sudah pernah berpartisipasi mengikuti acara diseminasi di Surabaya. Selain itu, perwakilan mahasiswa tadris kimia juga ikut berkontribusi dalam melakukan praktikum tersebut. “Saat praktikum tangan api (fire hand) membutuhkan kewaspadaan dalam praktikum ini karena berbahaya” ujar mahasiswi tadris kimia. Pada pukul 13.00 WIB acara diseminasi dilanjutkan dengan diskusi secara internal untuk membentuk tim MGMP Kimia tingkat kabupaten dan KKM di wilayah Kediri Selatan. Tepat pada pukul 14.00 WIB semua tamu undangan dan peserta diseminasi meninggalkan tempat.