Pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020. Divisi Lingkungan dan Kesehatan KKN Brantas Tuntas IAIN Tulungagung Posko 1 Desa Moyoketen melakukan penelitian uji kualitas air sungai Ngrowo. Disini ada tiga mahasiswa divisi lingkungan dan kesehatan yang bertugas untuk meneliti yaitu Muhamad Yasin Nurdiansyah (TKim), Farid Aziz Wildani (TBio) dan Helen Rusziana (TBio). Mereka akan menguji kandungan air sungai Ngrowo berdasarkan 3 parameter yaitu, parameter Fisika, kimia dan Biologi. Dalam penelitian ini juga bekerja sama dengan Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Tulungagung dan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung sebagai tempat menganalisis sampel air Sungai Ngrowo.
Dalam penelitian ini diambil tiga titik dengan masing-masing satu sampel uji yaitu di Desa Sembung, Desa Moyoketen dan Desa Waung dengan koordinat yang telah ditentukan. Parameter fisika yang diuji terdiri dari suhu, bau, dan kekeruhan air. Parameter Kimia yang diuji adalah pH, Dissolved Oxygen (DO)/ oksigen terlarut, kadar Besi (Fe), dan kadar Fosfat (P). Sementara untuk parameter Biologi yang diuji yaitu jumlah Bakteri Coliform dan Escherichia coli dalam air sungai.
Dalam pengujian setiap parameter memerlukan perlakuan yang berbeda dan harus dipastikan sampel tetap steril. Sampel untuk uji parameter biologi kami arahkan ke Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dan untuk sampel uji kimia dan fisika kami analisis di Laboratorium Dinas Lingkungan Kabupaten Tulungagung.
Pengambilan sampel kami mulai pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB s.d 10.45 WIB, sampel langsung di bawa ke Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup untuk diuji parameter kimia dan biologi. Sesampai disana tim peneliti langsung dibantu oleh Pak Jefry selaku Laboran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung. Sampel mulai diuji dengan menggunakan peralatan laboratorium yang sudah disediakan sebelumnya dan tidak lupa tim menggunakan alat perlindungan diri yang sudah sesuai standar agar terhidar dari bahaya zat-zat kimia berbahaya.
Pengujian pH dan suhu disana menggunakan Digital pH Meter sehingga tingkat keakuratannya lebih tinggi . Pengujian kadar besi dan fosfat menggunakan test-kit yang nantinya sampel harus dimasukkan ke spektrofotometer UV-Vis untuk mendapatkan hasilnya. Sedangkan dalam pengujian DO/ tingkat oksigen terlarut dilakukan dengan metode titrasi.
Hasil yang didapat dalam penelitian uji kualitas air sungai Ngrowo ini yaitu bahwa air sungai Ngrowo tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai air minum dan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Hal ini dikarenakan kandungan air sungai Ngrowo memiliki jumlah bakteri Coliform dan E. coli yang berada pada angka maksimum sebanyak 240+/100ml hal ini berdasarkan baku mutu air bersih PerMenKes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 dan PerMenKes RI No. 32 Tahun 2017 yaitu sebanyak 0/100ml. Apabila bakteri ini masuk dalam tubuh dapat menimbulkan sakit perut disertai diare, mual ,dan muntah. Air sungai Ngrowo juga memiliki kadar Besi (Fe) yang berada pada batas maksimumnya yaitu rerata sebanyak 1.23 mg/l berdasarkan baku mutu air bersih PP No. 82 Tahun 2001 yaitu sebanyak 0.3 mg/l, sehingga dapat dipastikan pula keberadaan ikan dan udang di Sungai Ngrowo semakin langka dan apabila ditemukan biota tersebut sudah terkontaminasi oleh ion besi (Fe2+).