Pandemi Corona yang melanda negeri ini dan beberapa negara lain di belahan dunia membawa perubahan pada sisi-sisi kehidupan. Demikian pula dalam bidang pendidikan. Sejak Bulan Maret 2020, kampus-kampus di nusantara ini memberlakukan close down. Diberlakukannya close down dan social distancing merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun, kegiatan akademik haruslah tetap berjalan.
Sementara pada bulan Maret ini, perkuliahan di kampusku baru menjelang tengah semester.
Kebijakan pun diambil dengan mengutamakan kebaikan bersama. Kampus boleh saja close down, tapi semangat bekerja dan belajar tidak boleh berhenti di sini. Ini babak perjuangan baru. Hari-hari pertama, terasa sesuatu… begitu berat. Biasanya, kuliah tatap muka dilakukan di kelas, sedangkan kini berubah menjadi kuliah online. Kalaupun hari-hari biasa, media pembelajaran online dimanfaatkan untuk pengumpulan tugas saja. Berbeda dengan sekarang, sepenuhnya dengan online. Muncul berbagai permasalahan seperti kuota, jaringan, sinyal, dan sebagainya. Muncullah kekhawatiran dan rasa pesimis. Namun, bagaimanapun adaptasi perkuliahan gaya baru ini tetap menjadi keniscayaan.
Menanggapi kebijakan tersebut, dosen-dosen jurusan Tadris Kimia mempersiapkan diri dengan pembelajaran daring (dalam jaringan) atau online. Dosen-dosen berdiskusi untuk menentukan aplikasi apa saja yang dapat digunakan agar pembelajaran tetap efektif. Dosen juga senantiasa memberikan motivasi kepada mahasiswa, bahwa pembelajaran online ini membutuhkan perjuangan bersama dan sinergi antara dosen dan mahasiswa. Ada beberapa aplikasi yang digunakan, antara lain google classroom, Whats App grup, schoology, zoom claud meeting, google meet, youtube dan vmeet yang merupakan aplikasi yang disediakan internal kampus IAIN Tulungagung. Setiap aplikasi tersebut, ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Harapan bersama adalah pembelajaran online dapat terlaksana dengan efektif, mahasiswa juga dapat memahami materi dengan baik.