Program studi Tadris Kimia UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung turut aktif dalam kegiatan Himpunan Kimia Indonesia (HKI) khususnya pada Divisi Pendidikan Kimia. Acara pertemuan HKI menjadi salah satu forum diskusi bersama divisi pendidikan kimia dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Acara ini dihadiri oleh ketua HKI Divisi Pendidikan Kimia, segenap pengurus divisi pendidikan kimia HKI, dan koordinator prodi pendidikan kimia di seluruh Indonesia. Kegiatan pertemuan HKI pada tahun ini bertempat di Universitas Negeri Jakarta selama 2 hari, 13-14 Juli 2023. Pada agenda tersebut juga dilaksanakan Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia kerjasama Divisi Pendidikan Kimia Himpunan Kimia Indonesia (HKI) di aula gedung Hasjim Asjarie Universitas Negeri Jakarta lantai 6.
Acara utama seminar nasional, penyajian materi oleh narasumber pertama disampaikan oleh Assc. Prof. Dr. Rekha Koul dari Curtin University Australia. Beliau menyampaikan tentangĀ penelitian yang dijelaskan bertujuan untuk mengidentifikasi praktik penilaian teladan di kelas sains sekunder. Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Suyatno, M.Si. Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya. Beliau menjelaskan tentang Keterampilan berpikir kritis, self efficacy serta sikap positif terhadap kimia merupakan faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan siswa di masa depan. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, self efficacy, serta sikap positif siswa melalui implementasi model inkuiri terbimbing yang terintegrasi dengan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM). Disimpulkan bahwa pembelajaran model inkuiri terbimbing terintegrasi STEM dapat menjadi salah satu rujukan untuk diimplementasikan dalam pembelajaran kimia.
Setelah istirahat acara dilanjutkan dengan Sesi Paralel dan Diskusi Divisi HKI yang membahas tentang pengelolaan jurnal program studi dan publikasi ilmiah, akreditasi internasional dan kerjasama S1, dan diskusi CPL dan kerjasama S2. Dalam forum ini setiap ketua prodi memperkenalkan diri, dan semua antusias atas terselenggaranya kegiatan diskusi bersama ini. Ibu Tutik Sri Wahyuni, M.Pd. selaku Koordinator Program Studi Tadris Kimia UIN SATU Tulungagung juga mengajukan satu pertanyaan tentang upaya untuk merealisasikan MBKM salah satunya melalui program pertukaran mahasiswa.
Sementara di Kemenag terdapat program permata uin, pertukaran mahasiswa tanah air. Bagaimana jika pertukaran mahasiswa ini dapat diperluas dengan prodi-prodi di bawah Dikti agar divisi pendidikan kimia HKI ini dapat menjembatani hal tersebut? Dijawab oleh forum bahwa hal tersebut dapat dilakukan dan perlu ada dasar, yaitu melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS). Untuk PKS silakan dapat ditindaklanjuti melalui pengiriman pos dan menghubungi koorprodi yang terdapat pada list. Sedangkan untuk publikasi ilmiah bisa diupayakan untuk ditindaklanjuti melalui kerja sama dengan beberapa publisher. Demikian sesi diskusi ini berakhir dan terlaksana dengan lancar dan kemudian ditutup dengan doa dan sesi foto bersama. Sampai jumpa pada pertemuan HKI Divisi Pendidikan Kimia berikutnya.