Sebuah Peribahasa yang populer “tak kenal maka tak sayang” tampaknya menginspirasi segenap civitas akademika di Jurusan Tadris Kimia untuk mengadakan kegiatan Ta’aruf. Acara yang diselenggarakan pada Minggu, 24 September 2017 ini membuat Taman Hutan Kota atau yang lebih familiar dengan sebutan HuKo ini mendadak menjadi ramai. Mahasiswa Tadris Kimia sedari pagi sudah berbondong-bondong menuju lokasi yang letaknya berada di tengah kota Tulungagung tersebut. Acara tersebut merupakan kegiatan perdana yang mereka ikuti setelah resmi mejadi mahasiswa Tadris Kimia IAIN Tulungagung.
“Ta’aruf”, dari namanya saja sudah tergambar dengan jelas tujuan kegiatannya yaitu untuk saling mengenal antara dosen, staf dan mahasiswa. Acara yang berlangsung seru itu dimulai dengan sambutan ketua Jurusan Tadris Kimia, Dr. Maryono, M.Pd. disusul dengan perkenalan dosen-dosen. Selanjutnya, para peserta diajak menuju pos-pos kimia yang telah disiapkan oleh panitia. Pos pertama yang mereka lewati menampilkan biografi tentang Ilmuwan kimia muslim, Jabir Ibnu Hayyan. Beliau sendiri dikenal sebagai ilmuwan yang menyempurnakan proses dasar pemurnian dan pemisahan kimia. Beliau juga orang yang pertama mengklaim bahwa air dapat dimurnikan dengan cara penyulingan. Kegiatan berikutnya, peserta ta’aruf diajak menuju pos “Gunung Meletus Bikarbonat”. Berbekal detergen, soda kue, asam cuka, dan sedikit pewarna, reaksi yang terjadi memicu munculnya semburan buatan mirip seperti lava yang keluar dari letusan gunung berapi. Kegiatan sederhana tersebut memberi pesan kepada para peserta bahwa konsep reaksi kimia bisa juga dikemas secara menarik dan dapat dilakukan di luar laboratorium. Usai mengamati rekayasa gunung meletus, kegiatan yang dilakukan para peserta adalah menyelesaikan soal-soal sederhana yang didesain layaknya teka-teki silang. Pertanyaan yang diajukan terkait dengan konsep-konsep kimia. Peserta ta’aruf harus benar-benar me-recall hafalan-hafalan konsep kimia yang mereka kuasai. Kegiatan pewarnaan tahu dan misteri kekuatan cangkang telur menjadi “sajian” yang mereka nikmati di pos-pos berikutnya.
Meski terik matahari mulai menyengat, namun antusias masih tampak menghiasi wajah para peserta kegitan taaruf tersebut. Panitia memang sengaja mendesain kegiatan ini dengan aktivitas yang menantang sekaligus menyenangkan. Selain bisa mengenal satu sama lain, mereka juga mendapatkan wawasan baru mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kimia. Di akhir kegiatan, mereka menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan outbound seperti memindahkan botol secara berkelompok dengan menggunakan tali rafia serta membuat rancangan desain baju berbahan dasar koran. Para peserta berharap kegiatan seperti ini bisa dijadikan agenda tahunan oleh jurusan. Adanya kegiatan tersebut semoga semakin mempererat kebersamaan sebagai keluarga besar Tadris Kimia IAIN Tulungagung.