Selama pandemi Corona ini dan penetapan kebijakan Close Down di kampus-kampus seluruh Indonesia, pembelajaran dilakukan secara online. Pada masa awal pelaksanaan, tentu membutuhkan adaptasi. Selanjutnya penting dilakukan diskusi bersama agar pembelajaran ini tetap efektif.
Sesuai hakikatnya, Sains termasuk kimia merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam yang terdiri dari produk, proses, dan sikap ilmiah. Dalam proses sains, peserta didik menemukan konsep melalui pendekatan saintifik yang dilakukan dengan kegiatan eksperimen/praktikum. Nah, ini menjadi kendala dalam pembelajaran online. Oleh karena itu, Forum Komunikasi Ketua Jurusan Kimia yang tergabung dalam Himpunan Kimia Indonesia (HKI) berinisiatif untuk melakukan diskusi bersama membahas tentang permasalahan-permasalahan yang muncul dari pembelajaran kimia yang dilakukan secara online, termasuk bagaimana mengatasi kegiatan praktikum yang seharusnya dilakukan secara real-lab.
Ketua jurusan dan sekretaris jurusan Tadris Kimia FTIK IAIN Tulungagung juga mengikuti diskusi online tersebut, yang dilakukan via google meet dalam Forum Ketua Jurusan Kimia Indonesia (FKJKI) serta dipimpin oleh Bapak Muhamad A.Martoprawiro, Ph.D. Dosen-dosen kimia di Indonesia masih berusaha mencari formula yang tepat untuk matakuliah praktikum ini. Ada yang menggunakan virtual lab, tetapi tidak bisa sepenuhnya virtual lab dapat menggantikan real lab, karena mahasiswa seharusnya menguasai keterampilan proses sains yang sesungguhnya. Oleh karena itu, sebagian kampus ada yang memilih, pelaksanaan praktikum di laboratorium saat ini ditunda dulu dan akan dilaksanakan pada semester pendek. Sedangkan, sebagian kampus yang lain, menggunakan aplikasi virtual lab, tetapi hanya terbatas pada topik-topik tertentu.