Pentingnya Kurikulum Prodi dalam Mengakomodasi Kemajuan IPTEKS yang Up to Date inilah saran yang kami garisbawahi dari masukan Bapak Dr. Munzil, M.Pd. selaku dosen dan pakar pendidikan kimia dari Universitas Negeri Malang. Dalam even yang bersamaan dengan kegiatan bimbingan pembuatan playstore chemistry berbasis android sebagai media belajar yang diselenggarakan oleh program studi Tadris Kimia UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada tanggal 21 Juni 2022 bertempat di aula Gd. Arief Mustaqiem UIN SATU, beliau sekaligus kami minta untuk memberikan masukan-masukan terkait kurikulum program studi Tadris Kimia UIN SATU. Koorprodi Tadris Kimia, Ibu Tutik Sri Wahyuni menyampaikan kepada Bapak Dr. Munzil, bahwa dalam kurikulum prodi TKIM UIN SATU memuat matakuliah universitas dan fakultas bermuatan keagamaan sebagai kekhasan dari kampus, selain itu juga matakuliah-matakuliah program studi untuk mencapai profil lulusan bidang pendidikan kimia.
Kemudian Bapak Munzil memberikan saran bahwa “Perubahan zaman semakin cepat, begitu pula teknologi. Kurikulum prodi pendidikan kimia atau tadris kimia juga sangat penting untuk up to date terhadap kemajuan IPTEKS. Jika tidak demikian, maka kita bisa tertinggal. Contohnya penggunaan media belajar yang saat ini dapat menggunakan android, bisa diakses dengan mudah dan praktis di manapun dan kapanpun. Apalagi generasi muda saat ini semakin pandai dalam menggunakan android ataupun iOS. Maka dari itu, perlunya perubahan mindset dalam ruang belajar agar pembelajaran tidak cenderung membosankan, salah satunya dengan membuat media pembelajaran yang memanfaatkan software untuk menghasilkan aplikasi belajar yang menarik karena pendidik tidak hanya seseorang yang mentransfer pengetahuan, namun juga sebagai desainer pembelajaran. Dosen dan mahasiswa juga membuat media pembelajaran berbasis android. Kemudian kegiatan pembelajaran juga harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam case study maupun Problem Solving dan Project Based Learning. Hal ini harus diintegrasikan dalam referensi dan kegiatan pembelajaran. Karya dosen dan mahasiswa penting juga untuk di HAKI-kan”. Tutur Bapak Dr. Munzil.