“Googleclassroom dalam Pembelajaran Kimia, Efektifkah?”, Tema Pada OKSIDASI Keempat

Oksidasi google classroom
Telah dilaksanakan OKSIDASI (OBrolan Kimia Beredukasi) tentang penggunaan Googleclassroom dalam perkuliahan kimia dengan judul “Googleclassroom dalam Pembelajaran Kimia, Efektifkah?”. Kegiatan ini diikuti seluruh dosen Jurusan Tadris Kimia dan perwakilan mahasiswa tiap-tiap offering. Kegiatan ini dilangsungkan di ruangan RED-C Gedung Arief Mustaqiem Lantai 5 pukul 09.00- 11.00 WIB pada tanggal 25 September 2019.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan pengajaran dan tuntutan pendidikan di era Revolusi Industri. Berdasarkan data forlapristekdikti tahun pelaporan 2018/2019, jumlah mahasiswa aktif di IAIN Tulungagung sebanyak 13.408 dengan jumlah dosen tetap 313 orang. Berdasarkan data tersebut, maka rasio dosen dan mahasiswa di IAIN Tulungagung adalah 1:42,8. Salah satu prodi ilmu eksakta di IAIN Tulungagung adalah Tadris Kimia. Dengan 270 mahasiswa Tadris Kimia aktif dengan 7 dosen tetap, maka rasio dosen dan mahasiswa yaitu 1:39. Rasio tersebut kurang ideal untuk rumpun eksakta seperti kimia (1:30). Rasio dosen dan mahasiswa yang kurang ideal berdampak pada produktivitas dosen dalam menghasilkan karya. Sebagian besar dosen mendapat jam mengajar yang begitu banyak sehingga disibukkan oleh kegiatan belajar mengajar di kelas, mengoreksi tugas dan ujian mahasiswa, serta memberikan nilai UTS dan UAS.
Solusi paling ideal untuk permasalahan diatas adalah dengan menerapkan pembelajaran daring untuk mengefisiensi proses belajar mengajar dan aktivitas yang berkaitan. Dengan semakin majunya teknologi informasi, tidak sulit menemukan aplikasi daring yang menunjang proses pembelajaran. Google Classroom merupakan salah satu aplikasi daring yang dirilis oleh raksasa informasi Google pada tahun 2014 dengan tagline Google Apps for Education (Iftakhar, 2016:12). Aplikasi ini berplatform kelas virtual dimana aktivitas guru dan siswa pada kelas nyata dapat dilakukan secara maya. Fitur utama pada Google Classroom diantaranya: (1) unggah materi belajar dalam berbagai jenis file (PDF, JPG, Word, Video); (2) berbagai jenis tugas disertai fasilitas unggah file oleh mahasiswa; (3) deadline tugas yang muncul di halaman utama; dan (4) aliran informasi dari siswa ke guru atau sebaliknya yang muncul di timeline. Sejumlah fitur di atas menawarkan efisiensi pembelajaran kimia dalam hal unggah tugas dalam bentuk file tanpa harus melakukan print out dan penjilidan. Selain itu, kelas dapat tetap berjalan apabila pengajar sedang ke luar kota memenuhi tugas akademik. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan para pengajar tentang penggunaan Googleclassroom untuk efisiensi proses pembelajaran yang akuntabel.