OKSIDASI 4 “Wujudkan Mahasiswa Berprestasi untuk Pondasi Generasi Emas”

Pada hari Selasa, tanggal 22 Agustus 2023, Himpunan Mahasiswa Program Studi Tadris Kimia telah mengadakan OKSIDASI IV di aula gedung perpustakaan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dengan tema “Wujudkan Mahasiswa Berprestasi untuk Pondasi Generasi Emas”. Oksidasi IV ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Pentena 2023 yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Program Studi Tadris Kimia UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh seluruh dosen dan perwakilan delegasi kelas semester II, III, dan beberapa mahasiswa Tadris Kimia lainnya. Adapun pemateri dalam acara ini adalah Ibu Rizki Nur Analita, S.Pd., M.Pd., yang merupakan dosen pendidikan kimia Universitas Lambung Mangkurat dan Azzilani Tahta Zilli Arsyka, S.Pd., yang merupakan alumni mahasiswa berprestasi Tadris Kimia UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Untuk merealisasikan MoU antara Tadris Kimia UIN SATU Tulungagung dengan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin maka perlu disusun kegiatan akademik yang melibatkan keduanya. Pada kesempatan ini pemaparan materi Oksidasi IV mengundang pemateri pertama Ibu Rizki Nur Analita, S.Pd., M.Pd. yang merupakan Dosen Pendidikan Kimia Univ. Lambung Mangkurat dengan tema “Peluang dan Tantangan Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Kimia Pada Masa Kini”. Tepat pada pukul 10.50 WIB, pemateri mulai memaparkan materinya tersebut, di mana beliau menjelaskan beberapa tantangan dalam pembelajaran kimia, baik dari segi perspekti setiap siswa yang menganggap bahwa kimia itu sulit karena bersifat abstrak dan terdapat beberapa kosa kata yang sulit diucapkan, maupun kurang memadainya media atau fasilitas sebagai penunjang pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman peserta didik.  Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembelajaran terutama bagi pendidik yang harus dapat menyesuaikan karakter siswa melalui pendekatan dengan media pembelajaran kimia, baik melalui kegiatan praktikum laboratorium maupun gambar-gambar visual. Meskipun demikian, perkembangan teknologi saat ini menjadi dapat peluang dalam meningakatkan kualitas pendidikan kimia terkini. Terlebih segala platform online telah tersedia serta dapat diakses di mana saja, sehingga hal ini menjadi peluangan untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam memahami konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak, mikroskopik, maupun sebagai media analisis pemahaman siswa melalui kuiz, seperti phet (media pembelajaran kimia mikroskopik)), Chemdraw (untuk pembelajaran dan penggambaran struktur kimia), maupun mentimeter dan quiziz sebagai web melakukan kuiz. Dengan demikian, selain melalui pendekatan karakter dan pengenalan secara dekat terkait materi kimia melalui sesuatu yang ada dilingkungan sekitar, namun pembelajaran kimia dapat dioptimalkan melalui pemanfaatan perkembangan teknologi saat ini. Terkait hal tersebut, disela-sela pemaparan materi, pemateri menunjukkan salah satu media kuiz dalam pembelajaran pembelajaran yaitu meet socrative. Pemateri mengajak seluruh pesera untuk mengerjakan soal di platform tersebut untuk mengetahui secara langsung terkait proses pelaksaan kuiz dengan meet socrative. Quiz ini dilakukan secara berkelompok hingga dihasilkan 2 kelompok yang mendapatkan score 100 sehingga mendapatkan apresiasi dari pemateri dan mendapatkan bingkisan. Setelah melakukan kuis, pemateri juga memberikan kesempatan untuk sesi tanya-jawab. Dari sesi pemaparan materi sekaligus sesi tanya jawab tersebut yang berlangsung hingga pukul 11.55 ini dapat diketahui bahwa setiap tantangan dalam pembelajaran kimia dapat diatasi terlebih teknologi saat ini telah berkembangan sangat pesat, sehingga hal tersebut bisa menjadi sarana dan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan kimia yang tentunya harus dibarengi dengan keahlian seorang pendidik dalam mengoperasikan beberapa digital teknologi saat ini.