Sosialisasi Pengolahan Limba Diaper menjadi Pupuk dan Media Tanam Ramah Lingkungan di Lapas Tulungagung

Picture1Dosen Tadris Kimia yakni Ibu Mike Rahayu, S.Pd, M.Sc. bersama mahasiswa tadris kimia yakni Muhammad Alfian Rosyadi melaksanakan kegiatan pengabdian di lapas tulungagung. Kegiatan pengabdian berlangsung pada pukul 13.30- 15.00 WIB. Dalam acaranya, kegiatan pengabdian ini mengusung judul Sosialisasi Pengelohahan Limbah Diaper menjadi Pupuk dan Media Tanam Ramah Lingkungan.

Kegiatan sosilalisasi ini diadakan dengan alasan limbah diaper sekali pakai yang sering digunakan para  ibu rumah tangga untuk anaknya mejadi sumber pencemaran sungai khususnya sungai brantas di jawa timur. Menurut Riset Bank Dunia pada tahun 2017, limbah diaper menjadi  penyumbang sampah terbanyak ke 2 di laut  dengan presentase 21%. Ditambah lagi, Limbah Diaper memerlukan waktu 250-300 tahun agar bisa terurai dalam tanah

Untuk mengurangi banyaknya limbah diaper yang terbuang sia sia dan mencemari laut. Dalam sosialisasinya ibu Mike Rahayu S.Pd,M.Sc menyampaikan materi kandungan unsur hara dalam tanaman dan dampak buruk pencemaran sungai yang berasal dari limbah diaper. Selain itu, Ibu Mike Rahayu juga menekankan pada peserta sosialisasi agar tidak membuang limbah diaper di sungai. Daripada dibuang, lebih baik dimanfaatkan karena kandungan SAP(Super Absorben Polymer) pada limbah diaper mampu dimanfaatkan sebagai pupuk dan media tanam.

Pengolahan Limbah Diaper menjadi pupuk dan media tanam hanya membutuhkan bahan bahan  air 5 liter, EM4 100 ml, larutan gula 70 ml, gel limbah diaper secukupnya, ember, pot, dan tanaman. Tahapan dalam pengolahanya adalah   berikut :

1. Pertama-tama masukan air sebanyak 5 liter dalam ember.

2. Kemudian tambahkan EM4 100 ml dan air gula 70 ml lalu diamkan selama 7 menit.

3. Pisahkan gel dalam limbah diaper lalu masukan gel dalam ember.

4. Aduk bahan yang tercampur secara merata; Kemudian tutup ember untuk difermentasi selama 24-72 jam.

5. Setelah difermentasi, pisahkan gel dan cairan yang tercampur dalam ember.

6.Terakhir, gel yang difermentasi akan menjadi media tanam dengan cara ditanam dalam tanaman yang ada di pot, sementara cairanya berfungsi sebagai pupuk cair yang biasa disiram ketanaman.